Kenapa Harus Pilih Kompor Listrik? Ternyata Ini Alasannya
4 min read
Kenapa Harus Pilih Kompor Listrik? Ternyata Ini Alasannya - Akhir-akhir ini banyak pemberitaan nasional yang menyajikan pembahasan tentang rencana pemerintah untuk menggantikan tabung gas LPG 3Kg dengan kompor listrik. Yang pada akhirnya menimbulkan kontroversi dengan berbagai sudut pandang dari kacamata keilmuan dan perekonomian.
Apakah sejatinya kompor listrik bisa membuat pengeluaran menjadi irit, atau malah membuat masyarakat menjadi sulit? Simak penjelasan dan alasannya berikut ini.
Sebelum kita melompat untuk membahas kompor listrik, alangkah baiknya kita bedah dulu latar belakang bahan bakar rumah tangga mulai dari zaman jadul hingga modern.
Baca Juga: Jenis Amplifier Rumahan Yang Murah dan Bagus
Migrasi Kayu Bakar ke Minyak Tanah
Saya sebagai pemuda yang lahir di tahun 80-an tentunya merasakan bagaimana suka dukanya menggunakan kayu sebagai bahan bakar untuk memasak. Menurut banyak testimoni, memasak dengan kayu akan menghasilkan aroma yang harum dan menyajikan rasa sedap yang tiada duanya. Masih segar diingatan saya ketika makan nasi dirumah nenek yang dimasak dengan kayu. Amboi, seakan waktu yang terlewat ingin kuulang kembali.
Namun, disamping kebaikan kayu sebagai bahan bakar untuk memasak, ternyata kayu juga menyisakan polemik dan permasalahan besar, terlebih bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan. Karena kayu dianggap dan memang benar menciptakan polusi udara yang menyebabkan menipisnya ozon sebagai atmosfir bagi manusia yang tinggal di bumi. Segitu parah kah? Ya, karena hal ini sangat membahayakan kelangsungan hidup manusia untuk jangka panjang.
Baca Juga: Spesifikasi iPhone 14 Series Terbaru 2022
Selain itu, penggunaan kayu bakar juga akan lebih rentan menciptakan kebakaran jika tidak dikontrol dengan baik. Oleh karena itu, Anda akan menemukan lebih banyak penggunaan kayu bakar di desa-desa yang memiliki ruang terbuka luas. Inilah alasannya kenapa kayu tidak direkomendasikan dalam kehidupan manusia di era modern terutama mereka yang tinggal di kota-kota besar.
Migrasi Minyak Tanah Ke Gas
Sejak masyarakat mulai meninggalkan minyak tanah dan beralih ke tabung gas LPG, pun masih ada saja masyarakat yang memperdebatkannya hingga sekarang. Soalnya habit atau kebiasaan yang sudah berlaku bertahun-tahun didalam kehidupan masyarakat, akan lebih sulit untuk mengubahnya dengan sekejap mata.
Baca Juga: 5 Speaker Bluetooth Terbaik, Bass Mantap
Minyak tanah yang kita kenal merupakan bahan bakar yang dipakai di kompor konvensional yang mempunyai sumbu sebagai media pemicu api. Namun, para peneliti menilai bahwa penggunaan bahan bakar minyak tanah sangat berisiko terhadap kebakaran.
Nah, mengadopsi dampak negatif tersebut, diciptakanlah suatu teknologi yang bisa meminimalisir tingkat risiko kebakaran dengan cara membungkam gas dalam satu tabung besi yang tertutup rapat. Tabung gas akan dipasangkan dengan regulator dan selang yang kemudian bermuara di kompor gas.
Namun, apakah peralihan tersebut membuat tingkat risiko kebakaran menjadi nihil? Tentu tidak, ternyata masih banyak persoalan kebakaran rumah tangga yang sumber pemicunya adalah gas. Tabung meledak, selang atau pipa gas yang bocor, dan lainnya. Jika pemerintah menyebut bahwa penggunaan gas menjadi solusi untuk menghindari kebakaran secara mutlak, itu hanyalah isapan jempol belaka.
Akan tetapi, kita harus berpikir positif dulu. Solusi tentang peralihan itu menurut data sudah sangat efektif. Setidaknya tingkat kebakaran menjadi jauh berkurang.
Migrasi LPG ke Kompor Listrik
Kita sebagai manusia yang hidup didalam peradaban zaman, harus menerima dengan legowo tentang perkembangan teknologi yang kian deras. Mau gak mau kita harus mengadopsinya sebagai peralihan dari yang baik menuju yang terbaik. Termasuk rencana pemerintah menggantikan tabung gas LPG ke kompor listrik. Ini adalah kemajuan teknologi bukan?
Kompor listrik disebut juga kompor induksi. Dimana cara kerjanya adalah memberikan induksi panas diarea media yang digunakan untuk memasak dengan merata. Secara garis besar penggunaan kompor listrik sangat menguntungkan bagi rumah tangga. Kenapa? Ya, selain alasan biaya listrik nya yang murah, kompor listrik juga telah disediakan beberapa tombol digital sesuai dengan apa yang hendak dimasak.
Namun, disamping kelebihannya yang serba digital dan murah, kompor listrik justru memiliki beberapa kekurangan yaitu; tidak semua media yang dipakai untuk memasak di kompor gas bisa dipakai di kompor listrik. Karena permukaan fisik kompor listrik yang 'flat' (datar) akan lebih menyulitkan media melengkung untuk duduk dengan presisi. Contohnya kuali. Jika Anda ingin tahu lebih jauh tentang kompor listrik, lihat selengkapnya dalam video dibawah ini.
Bila kita menyimak isi video tersebut, perbandingan biaya yang dikeluarkan kompor listrik sedikit lebih murah. Meskipun perbandingannya kecil, namun karena penggunaannya untuk jangka panjang tentunya hal ini sangat hemat untuk diterapkan. Kalaupun tidak bisa kita terima dengan begitu cepat dan mendadak, pelan-pelan peralihan tersebut akan menjadi nyata.
Kesimpulan
Dari beberapa poin peralihan bahan bakar diatas, maka saya membuat kesimpulan singkat sebagai berikut.
- Migrasi kayu ke minyak tanah sebagai bahan bakar yang paling populer sudah terwujud, meskipun sampai saat ini penggunaan kayu belum sepenuhnya hilang dan tergantikan.
- Migrasi minyak tanah ke gas LPG sebagai bahan bakar yang tenar di era 90-an kini mulai redup dan hampir tak terlihat diperjualbelikan secara massal. Namun apakah minyak tanah betul-betul sirna? Tidak juga, masih ada segelintir orang yang menggunakannya
- Rencana migrasi gas LPG ke kompor listrik juga akan berlaku seperti pendahulunya. Namun, untuk sementara gas LPG belum bisa dipisahkan dari kompor listrik secara mutlak. Sehingga tahapan demi tahapan untuk melakukan penyesuaian menjadi suatu habit (kebiasaan) sangatlah penting sebagai masyarakat yang peka terhadap perkembangan teknologi.***