Dapatkan Informasi dan Artikel Terbaru Dari Blog Ini dengan Menambahkan Ke Daftar Favorit [ Klik Disini ]

Zaman Serba Sulit, Semua Serba Irit, Hidup Semakin Terhimpit

Zaman Serba Sulit Obenk Datar

Zaman Serba Sulit, Semua Serba Irit, Hidup Semakin Terhimpit - Pernahkah Anda khawatir tentang dunia ini? Semakin derasnya perkembangan zaman rasanya semakin banyak permasalahan yang bergejolak, membuat ekonomi serba sulit. Atau gak usah terlalu jauh deh mikirnya, pernahkah Anda memikirkan seperti apa masa depan diri Anda? Tentunya pertanyaan itu memiliki jawaban yang berbeda setiap orang bukan?

Kenapa berbeda? Jelas dong, setidaknya mereka yang ekonomi kelas atas mungkin tidak akan mengeluh tentang kebutuhan hidup sehari hari, gak seperti kebanyakan masyarakat yang berada di kelas menengah kebawah. Dalam tekanan ekonomi yang kian susah, membuat kita harus lebih irit dalam mengelola keuangan.


Berdasarkan beberapa pemberitaan menyatakan bahwa semakin banyak perusahaan yang melakukan PHK besar-besaran terhadap karyawannya. Hal ini disebabkan oleh tingkat inflasi yang semakin memburuk dan berdampak kepada banyak perusahaan yang tak mampu lagi membayar gaji karyawannya. Tapi, jika karyawan tidak di PHK, distribusi penjualan global juga sedang sepi dan lesu yang berakibat akan mengurangi income perusahaan. Lalu, menggaji karyawan pake apa?

PHK GAP 2022
Sumber: CNBC Indonesia

Ibarat pribahasa The Ants berkata 'Jurang di depan, serigala di belakang'. Semakin terhimpitnya perekonomian saat ini membuat banyak masyarakat yang stress, khawatir, hingga tingkat kriminal menjadi meningkat. Bahkan sangat disayangkan beberapa orang sampai mengakhiri hidupnya sendiri karena tak sanggup lagi menjalani hidup yang serba sulit.


Covid-19
Bila menelisik beberapa tahun kebelakang, tentunya masih segar diingatan kita tentang merebaknya Virus Covid-19. Virus ini secara nyata melumpuhkan ekonomi dunia dari semua sektor. Menurut analisis saya, semua kekacauan yang terjadi di dunia akhir-akhir ini, berawal dari kemunculan penyakit yang 'antah berantah' itu.

Dibuatnya aturan untuk tidak keluar rumah dalam jangka waktu yang panjang tentu akan mengurangi perputaran uang secara global. Mengutip data dari cbpp.org menyebutkan bahwa pada Oktober 2021, hampir 20 juta orang dewasa tinggal di rumah tangga yang tidak cukup makan, 12 juta penyewa dewasa tidak membayar sewa, dan masalah terus mempengaruhi perekonomian, termasuk berakhirnya tunjangan pengangguran dan masalah rantai pasokan yang berkontribusi pada kenaikan harga banyak barang.

Dampak Covid19 Terhadap Ekonomi

Konflik Beberapa Negara
Selanjutnya, keadaan ekonomi dunia diperparah lagi ketika terjadi konflik antara Rusia-Ukraina yang hingga kini tak kunjung selesai. Karena keegoan masing-masing negara yang terlibat konflik tersebut akhirnya merembet ke beberapa negara yang sama sekali tidak pernah ikut campur alias netral. Kejadian yang sama juga mulai bermunculan satu per satu, antara lain konflik China-Taiwan, Turki-Yunani.


Dari sini mulai jelas tentang gambaran dunia kedepan, si kaya tetap bertahan, namun si miskin akan berteriak untuk mempertahankan kebutuhan perut. Semakin banyak peperangan, hancurlah sebuah peradaban bahkan bisa memperburuk keadaan.

Korupsi dan Kekuasaan Yang Sewenang-wenang
Benar atau tidaknya mungkin Anda bisa mengkoreksi saya, tapi keyakinan ini sungguh nyata adanya. Kepercayaan masyarakat kian meredup dan telungkup setelah mengetahui panutan mereka yang duduk di kursi empuk ternyata bukan untuk memperjuangkan hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan. Banyak anggaran yang mestinya disalurkan ke warga miskin, ternyata disunat dan dikorupsi untuk kepentingan pribadi. Sangat miris...


Dilansir dari nasional.kompas.com, Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, diduga melakukan korupsi terkait proyek pembangunan Gereja Kingmi Mile 32 Tahap 1 TA 2015. Dalam perkara ini, KPK menduga Eltinus Omaleng turut menerima uang Rp 4,4 miliar. Sementara jumlah kerugian negara diperkirakan mencapai Rp 21,6 miliar.

Meskipun kejadian ini sudah ditangani KPK, namun uang segede itu tidaklah mungkin kembali secara utuh, sehingga masyarakat yang kelaparan tetaplah lapar bukan?

Ilustrasi Korupsi

Memang sulit untuk menggambarkan situasi saat ini, hiruk pikuk kejadian bertebaran disana-sini, bahkan ada kasus yang asyik muter-muter di satu pusaran ibarat sebuah tontonan ludruk, ada serunya ada pula lucunya. Sehingga masyarakat mulai jenuh karena beritanya itu-itu saja setiap hari. Sebagian orang menyebut zaman ini adalah zaman edan.


Itu saja gak cukup, sebuah institusi juga terpaksa kena dampak dari penyalahgunaan kekuasaan yang sewenang-wenang yang dilakukan seorang jendral berinisial FS. Kepercayaan yang telah terbangun selama ini runtuh seruntuh runtuhya akibat ulah oknum yang dianggap dewa di sebuah institusi ini.

Jika situasi seperti ini terus berlangsung, masyarakat menjadi pesimis dan berujung kepada pembangkangan dan terjadilah sebuah kekacauan seperti yang pernah terjadi di Thailand tempo hari. Dan kerusuhan akan menyebabkan situasi dan kondisi tambah susah.


Jujur, saya sebagai content writer (penulis) harus mengirit paket data setiap mencari, merumuskan, menulis, sampai meng-upload artikel. Parahnya, untuk membuka YouTube saja harus saya batasi. Padahal kuota perbulan yang dibeli 50 GB. Kalau gak irit, mungkin pengeluaran saya bisa 'over' dibandingkan pemasukan. Belum lagi biaya rumah tangga yang semuanya serba mahal. Jika kita salah dalam mengelola duit, maka bersiaplah untuk semakin terhimpit dengan keadaan yang tak pasti.

Maraknya Penipuan Online
Beberapa aduan bermunculan di grup-grup Facebook dan medsos lainnya. Aduan mereka tak lain adalah penipuan online. Karena tergiur dengan harga yang murah, akhirnya mereka rela mengabaikan prosedur yang benar dalam bertransaksi online. Yang tadinya mau irit eh ternyata malah jadi rugi.

Maraknya Penipuan Online


Ratus ribu sampai jutaan adalah nilai yang sangat berharga buat kita di lingkaran orang susah. Seperti gak rela dunia akhirat, tapi apa mau dibilang, nasi sudah jadi bubur, yang sudah terjadi terjadilah (Que Sera Sera). Hal penipuan seperti inilah yang membuat yang miskin tambah miskin. Dan kita yang miskin juga hendaknya tidak lagi terjerumus ke lubang yang sama. Cukup jadikan sebagai pembelajaran saja.

Sebuah pedoman inspirasi untuk Anda, saya mengutip sebuah penggalan lirik Jangan Kuatir - Joy Tobing.
Dan jika engkau tiada daya
Membuat hal paling kecil
Mengapakah engkau kuatir?
Mengapa kuatir perkara yang besar?
Mengapa kuatir perkara yang besar?

Lihatlah burung gagak kecil
Tiada menabur, tiada menuai
Tidak juga mengumpulkan berkat
Di dalam lumbung untuk hari esok

Tetapi dia tak kurang suatu apa
Diberi makan Tuhan-Mu yang di surga
Obenk.***

Posting Komentar