Seperti Inilah Penampakan Para Hacker Yang Saling Serang

Kasus peretasan bukan hal yang pertama sekali terjadi di Indonesia. Masih banyak kasus-kasus yang lain yang belum pernah ter 'blow up' ke publik karena beberapa alasan. Contohnya kasus saling serang antara Indonesia dan Australia pada tahun 2013.

Awal mula kejadian ini terjadi karena Edward Snowden, seorang mantan intelijen Amerika Serikat menyatakan bahwa Australia telah menyadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal ini tentunya menyulut amarah para hacker yang ada di Indonesia dengan menyatukan prinsip dalam komunitas yang dibentuk untuk menyerang beberapa website Australia bahkan mengobrak-abrik situs Kepolisian Federal Australia.

Dikutip dari laman instikki.ac.id, Hacker atau peretas adalah seorang yang ahli dalam bidang komputer jaringan atau keterampilan lainnya untuk mengatasi masalah teknis. Dalam bahasa Indonesia, arti hacker adalah peretas. Hacker menggunakan keterampilan teknis untuk mengeksploitasi pertahanan keamanan siber.

Atau dalam bahasa awam hacker bisa disebut sebagai seorang yang masuk ke rumah orang menggunakan kunci rahasia tanpa diketahui pemiliknya. Dalam hal ini rumah diartikan sebagai jaringan internet/komputer dan kunci rahasia adalah tools atau program yang dirancang khusus untuk menerobos masuk.

Dilansir dari tutorialspoint.com, klasifikasi Hacker dibedakan menjadi 10 bagian antara lain:

Adalah seorang peretas yang legal, mereka bekerja mencari celah keamanan dari satu situs dan melaporkannya ke pihak pemilik situs. Dengan demikian mereka akan menghasilkan banyak uang.

Para hacker yang berkumpul disini adalah peretas ilegal yang sering mencuri informasi yang sensitif seperti data, merusak sistem, dan melakukan blok jalur komunikasi. Biasanya data yang dicuri akan dijual di forum.

Adalah sekumpulan peretas yang tidak konsisten. Karena disebut gabungan dari white dan black hat. Biasanya mereka melakukan eksploitasi kelemahan sistem tanpa ijin pemiliknya. Dan mereka akan meminta uang tebusan sebagai gantinya.

Mereka adalah orang-orang yang tidak terampil. Mereka menggunakan alat atau skrip unduhan dari beberapa sumber, yang disediakan oleh peretas lain untuk meretas. Mereka menyalin kode dan menggunakannya sebagai virus atau yang lainnya. Mereka biasanya menyerang jaringan dan sistem komputer.

Tidak berbeda dengan Grey Hat, Red Hat juga merupakan perpaduan antara White dan Black Hat. Mereka biasanya berada di tingkat peretasan lembaga pemerintah, pusat informasi rahasia, dan apapun yang termasuk dalam kategori informasi sensitif.

Adalah seseorang di luar perusahaan konsultan keamanan komputer yang digunakan untuk menguji bug sistem sebelum diluncurkan. Mereka mencari celah yang bisa dimanfaatkan dan mencoba menutup celah tersebut.

Adalah status sosial di antara peretas, yang digunakan untuk menggambarkan mereka yang paling terampil meretas. Eksploitasi yang terbaru akan lebih cepat beredar di antara para peretas ini.

Script kiddie adalah mereka yang bukan ahli membobol sistem komputer dan jaringan. Hacker kategori ini biasanya masih menggunakan tools orang lain karena masih sedikitnya pemahaman tentang konsep meretas.

Hacker ini disebut juga dengan 'Green Hat'. Mereka adalah para pemula (noob) di bidang peretasan.

Hacktivist adalah peretas yang memanfaatkan teknologi untuk mengumumkan pesan sosial, ideologis, agama, atau politik. Secara umum, sebagian besar hacktivism melibatkan perusakan situs web atau serangan penolakan.

Hampir semua negara di dunia akan mengalami serangan siber yang dilakukan oleh para hacker. Yang menjadi pembedanya adalah kuantitas serangan. Per tanggal 21 September 2022, melalui laman Kaspersky menyebut setidaknya ada 5 negara dengan tingkat serangan siber tertinggi di dunia:

Sementara negara kita, Indonesia berada di posisi ke 21 yang berpeluang mendapatkan serangan dari hacker.

Merujuk kepada aliran deteksi malware selama On-Access Scan, yaitu ketika objek diakses selama operasi terbuka, menyalin, menjalankan, atau menyimpan.

Merujuk kepada aliran pendeteksian malware selama On-Demand Scan, ketika pengguna secara manual memilih opsi 'Pindai virus' di menu konteks.

Merujuk kepada aliran deteksi malware selama pemindaian Mail Anti-Virus saat objek baru muncul di aplikasi email (Outlook, The Bat, Thunderbird). MAV memindai pesan masuk dan memanggil OAS saat menyimpan lampiran ke disk.

Merujuk kepada aliran deteksi malware selama pemindaian Web Anti-Virus ketika halaman html situs web terbuka atau file sedang diunduh. Ini memeriksa port yang ditentukan dalam pengaturan Web Anti-Virus.

Merujuk kepada aliran deteksi serangan dalam jaringan.

Merujuk kepada aliran deteksi kerentanan terhadap serangan virus

Merujuk kepada lalu lintas email yang mencurigakan dan tidak diinginkan yang ditemukan oleh teknologi Penyaringan Reputasi Antivirus.

Merujuk kepada statistik pada alamat IP yang teridentifikasi dari korban serangan DDoS dan server C&C botnet. Statistik ini diperoleh dengan bantuan sistem Intelijen DDoS (bagian dari solusi Perlindungan DDoS Kaspersky).

Merujuk kepada aliran deteksi ransomware

Ransomware adalah serangan malware yang dikirim oleh peretas untuk mengunci dan mengenkripsi komputer korban. Peretas kemudian meminta uang tebusan untuk mendapatkan kembali akses. Dan semua virus tersebut berinisial 'Trojan'.

Keterangan diatas dibuat pada tanggal dituliskannya artikel ini. Dan data tersebut kemungkinan berubah sehingga berbeda dengan pembahasan. Jika Anda berminat untuk melihat penampakan serangan hacker di seluruh dunia secara 'real time', dan ingin mengetahui perkembangan negara mana saja yang mendapatkan serangan peretas tertinggi di dunia, Anda bisa mengunjungi situs CyberThreat Kaspersky.

"Ini adalah era baru untuk menunjukkan secara berbeda. Tidak ada yang akan berubah jika orang bodoh masih diberi kekuatan yang sangat besar." Bjorka.***