Dapatkan Informasi dan Artikel Terbaru Dari Blog Ini dengan Menambahkan Ke Daftar Favorit [ Klik Disini ]

Banyak Jebakan, Hati-Hati Membeli HP Minus

Banyak Jebakan, Hati-Hati Membeli HP Minus

Banyak Jebakan, Hati-Hati Membeli HP Minus - Belakangan ini grup teknisi hp banyak menyuguhkan konten atau postingan yang mengatakan “kejebak” ketika membeli HP minus. Kejebak dalam artian, hp yang dibeli tidak sesuai dengan nominal uang yang dikeluarkan atau bahkan hp tidak bisa digunakan sama sekali alias "matot". Sebenarnya ada apa, kenapa hal tersebut bisa terjadi? Supaya Anda gak gagal paham, baca terus artikel ini sampai selesai ya.

Pendahuluan
Ponsel adalah perangkat populer yang masih digemari masyarakat sampai saat ini. Memiliki hp lebih dari satu untuk mengikuti perkembangan hp adalah suatu tindakan yang positif dan wajar. Namun, tanpa disadari keinginan tersebut terkadang berbanding terbalik dengan kemampuan yang dimiliki.

Flexing Hati-Hati Membeli HP Minus

Salah satunya adalah “Flexing”. Sebagian orang akan mempertaruhkan maruah dari setiap lini kehidupan demi perangkat yang satu ini. Ada oknum yang bela-belain mencuri hp dari konter demi mendapatkan hp yang diinginkan dan untuk gaya-gayaan semata, dan akhirnya oknum tersebut berakhir di jeruji besi.

Flashback Isu
Melansir laman tribunnews.com, pada Senin (5/7/2022) di Magelang, seorang bocah SMP tewas meregang nyawa dan diduga dibunuh oleh teman sekolahnya sendiri dengan motif kasus karena takut ketahuan mencuri hp milik korban.

Kejadian tersebut tentunya sangat menyentak hati dan pikiran. Betapa tidak, hanya karena satu unit hp lantas oknum tersebut sanggup menghabisi nyawa temannya sendiri tanpa belas kasih. Inilah adaptasi yang salah dalam menikmati suatu kemajuan teknologi. Berapa sih harga sebuah ponsel sehingga nyawa menjadi taruhan? Dan kejadian seperti ini gak cuma satu, masih banyak lagi kasus yang serupa, “mendewakan hp” sebagai perangkat untuk bermegah dan memperkaya diri sendiri.

Meskipun demikian, ada juga kabar berita yang membuat hati dan pikiran menjadi senang. Ketika sekumpulan anak muda memberikan sebuah hadiah kepada temannya yang memang kebetulan tidak punya hp. Ketika mereka sedang mabar bersama, ada seorang dari mereka yang hanya mengintip dan cuma memperhatikan kesenangan mereka dalam diam.

Melihat keadaan itu, tanpa sepengetahuan yang bersangkutan, mereka berembuk dan mengumpulkan uang untuk membelikan temannya itu satu unit hp baru. Semua respon positif membanjiri kolom komentar di sosial media tersebut. Dan peristiwa ini hendaknya menjadi contoh bagi semua orang, termasuk saya sendiri.

Pembodohan Publik
Seseorang yang menjual hp minus tidaklah salah, dan menjual hp padam atau mati total juga juga tidak sepenuhnya salah. Terkadang yang menjadi umpatan adalah ketika oknum berusaha menutup-nutupi kekurangan hp yang akan dijual namun harga yang ditawarkan seakan normal. Jangankan awam, saya sendiri sebagai teknisi pun pernah mendapatkan “apes” yang seperti ini.

Tapi dari awal memang saya sudah merasa curiga, namun karena diri terlalu memaksakan, mau gak mau akhirnya saya “merugi”. Saya harus mengganti IC display untuk membuat hp tersebut menjadi normal kembali. Kejadian itu sudah saya ikhlaskan dan sama sekali tak menaruh rasa dendam. Ini belum seberapa jika dibandingkan dengan mereka yang bukan teknisi. Mau berapa kali lipat kerugian yang harus ditanggung? Miris memang, tapi itulah kenyataannya ketika kita memberanikan diri terjun untuk transaksi jual beli hp minus.

Pengaruh Krisis Ekonomi
Beberapa tahun belakangan, bisnis perbaikan hp memang sedang mengalami gejolak. Banyak teknisi merasakan dampaknya bahkan sebagian dari mereka “pensiun dini” dari dunia servis. Lesunya perekonomian itu disebabkan tingkat inflasi yang sedang mengguncang dunia dewasa ini. Hal yang sama juga saya rasakan ketika menjelang akhir-akhir bulan. Satu hari penuh, tak satu pun "customer" datang untuk memperbaiki hp.

Inflasi Obenk Datar

Untungnya saya punya kesibukan lain yang bermanfaat untuk mengisi kekosongan itu. Anda bisa kepoin apa saja sih pekerjaan sampingan yang bisa menghasilkan uang tambahan?

Permasalahan ekonomi ini secara tidak langsung membawa beberapa pengaruh negatif bagi beberapa oknum/pemain-pemain lama yang berkecimpung dalam jual beli hp minus. Oknum akan berupaya mengelabui pembeli dengan berbagai trik agar hp minus tersebut laku dan mendapat banyak keuntungan ditengah krisis keuangan.

Ragam Jebakan dan Trik Klasik
Setelah mengikuti beberapa kasus tentang banyaknya jebakan dalam jual beli hp minus, ada beberapa trik klasik yang sering diperankan oknum untuk menyelesaikan misinya. Namun "disclaimer" dulu, tidak semua kategori dibawah ini diprasangkai buruk, tapi Anda perlu lebih berhati-hati dan mawas diri. Baca dengan bener supaya Anda tidak kejebak lagi.

Banyak Jebakan, Hati-Hati Membeli HP Minus
  1. Pura-pura lupa sandi dan pola. Trik ini sering dimainkan dengan upaya agar calon pembeli yakin bahwa hp tersebut dalam keadaan normal, padahal dibalik sandi dan pola tersebut banyak “borok” dan “kudisnya
  2. Menjual hp tanpa LCD/layar. Trik ini sering dipakai ketika komponen di area jalur display rusak. Karena dalam kondisi tanpa layar pun ponsel tetap mengeluarkan dering dan lampu indikator menyala.
  3. Oknum tidak mau hp nya di-reset. Trik ini dilakukan ketika ponsel sering mengalami bootloop. Sehingga pada saat hp normal (tidak mengulah), oknum buru-buru menjual ponsel dengan harga yang relatif murah. Karena biasanya setelah di-reset, hp akan bootloop kembali.
  4. Menjual HP tanpa baterai. Dengan asumsi bahwa minus baterai sangatlah mudah diatasi. Sehingga calon pembeli akan percaya bahwa ia akan mendapatkan keuntungan dua kali lipat setelah mengganti baterai baru. Padahal sebenarnya HP tersebut mati total.
  5. Oknum penjual tidak memperbolehkan memeriksa kondisi mesin. Para oknum penjual akan berupaya mengelabui calon pembeli supaya tidak terfokus ke bagian mesin. Jika dilihat secara kasat mata, tampilan hp memang normal, tapi ketika mesin dibongkar biasanya banyak komponen yang sudah “dioprek”. Bahkan mesin bisa diganti dengan yang KW.
  6. Bertransaksi di tempat yang sunyi dan gelap. Kejadian seperti ini juga sering terjadi bagi beberapa orang. Pada kondisi sunyi dan gelap biasanya perhatian kita akan terpecah dan tidak fokus untuk memeriksa hp yang akan dibeli. Sebuah garis retakan di layar yang berwarna hitam akan terlihat samar atau bahkan tidak terlihat sama sekali dalam situasi yang gelap. Jika penjual mengajak Anda bertransaksi di tempat yang sunyi dan gelap, Anda mestinya waspada, pasti ada sesuatu yang tidak beres disana.
  7. Terlihat buru-buru dan tidak punya banyak waktu. Alasan klasik seperti ini juga sering terjadi dalam transaksi jual beli hp minus. Dengan alasan supaya calon pembeli tidak punya banyak kesempatan untuk mengecek hp dengan benar. Karena oknum sadar akan kekurangan (banyak minus) di hp tersebut.
Hukum dalam jual hp minus
Dalam satu pembahasan di artikel yang sebelumnya yang berjudul “Cara Transaksi Jual Beli HP di Media Sosial Facebook”, saya pernah menjelaskan bahwa proses jual beli hp diikat dengan undang-undang (peraturan) yang sahi dan berlaku di negara kita, Indonesia.

Hal ini tertuang dalam KUHP Pasal 378 kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”) "barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan menggunakan nama palsu atau martabat (hoedaningheid) palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun".


"Setiap orang dengan sengaja dan tanpa terjadi hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik, jika melanggar pelaku di ancam pidana penjara maksimal 6 tahun dan/atau denda maksimal Rp 1 milyar" (dikutip dari globaldrafnews.com).

Dengan adanya aturan yang mengikat tersebut, hendaknya kita selalu waspada dan sadar akan hukum yang berlaku. Bila transaksi ada unsur pidana, maka Anda tentu tahu konsekuensi yang akan dihadapi. Karena menyesal bukan menjadi solusi terbaik bila peristiwa sudah terjadi.

Kesimpulan
Semua keterangan yang saya tuangkan mulai dari atas sampai bawah tentulah berdasarkan fakta, bukan semata-mata menakut-nakuti anda untuk bertransaksi jual beli hp minus. Dan saya juga bukan “pesulap merah”, saya cuma menaruh sedikit empati bagi mereka yang awam terjebak dalam pembodohan dan penipuan.

Saya juga gak bermaksud menyatakan diri saya bersih tanpa kesalahan ya, namun menyudahi semua yang tidak baik merupakan kesadaran diri kita sendiri.

STOP PEMBODOHAN DAN PENIPUAN
“Perbuatlah yang baik, maka semuanya itu akan Tuhan tambahkan kepadamu berlipat-lipat kali jumlahnya”
(Obenk)

Posting Komentar