Cara Analisa Kerusakan Ponsel Dengan Power Supply
Cara Analisa Kerusakan Smartphone Dengan Power Supply - Untuk menganalisa sebuah ponsel yang rusak gak terlepas dari Power Supply. Kemampuannya menunjukkan kepada kita apa saja penyakit dari sebuah smartphone. Meski bukan 100% valid, namun hasil yang tunjukkan akan mempersempit analisa terhadap suatu kerusakan.
Cara ini sudah dipakai banyak teknisi hampir di seluruh dunia. Kita anggap ada sebuah ponsel yang mati total. Setelah tekan power on, ponsel gak merespon dan dicas pun gak ada menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Pada dasarnya, seorang tuser akan menggunakan smart charging untuk melihat apakah konsumsi arus di ponsel berjalan normal apa tidak.
Baca Juga:
Banyak asumsi mengatakan bahwa, jika pemakaian arus pada ponsel menyedot sebesar 0,5 - 1,0 amper, maka mesin dalam kondisi baik. Dan apabila display menunjukkan 0,4 kebawah maka indikasi mesin sedang bermasalah. Namun hal ini bisa menjadi perdebatan.
Saya melihat suatu pembuktian dari sudut pandang yang berbeda. Saya mencoba melakukan pengecasan sebuah ponsel Samsung J3 2016 dalam kondisi baterai kosong. Awalnya, konsumsi arus pada posisi 0.5 ampere, namun setelah baterai full konsumsi arus menurun ke 0.2 ampere dan stuck di poin itu terus menerus.
Saya coba ambil ponsel kedua, Xiaomi Redmi 5A, ternyata hasil nya sama. Belum sampai disitu, saya lanjut ke Vivo Y81, konsumsi arus saat baterai kosong 1,0 ampere, namun setelah full charge menjadi 0.4-0,6 ampere.
Dari eksperimen diatas menerangkan bahwa analisa kerusakan gak bisa berhenti disitu. Sama sekali gak bisa dijadikan acuan. Sehingga, kita harus melanjutkan analisa menggunakan power supply. Bagaimana caranya?
Bila ponsel yang akan dianalisa masih menggunakan battery holder 3 pin, 4 pin, maka kita hanya menghubungkan capit Power Supply sesuai kutub masing-masing. Capit merah ke (+), dan hitam ke (-). Lalu, setelah power on ditekan, ampere analog akan menunjukkan respon. Namun berbeda halnya jika ponsel yang akan dianalisa menggunakan konektor FPC (Flexible Printed Circuit). Kita bisa membuat konduktor penghubung agar bisa dicapit nantinya. Kalian bisa menemukan jalur VBAT di PCB mesin yang secara umum berdekatan dengan konektor baterai.
Kalian bisa solderkan timah kecil dengan ukuran 0.3mm ke titik VBAT tadi. Jalur ini untuk bagian positif dari kabel power supply. Sedangkan kabel negatifnya bisa dihubungkan ke kaleng mesin atau grounding. Setelah power on ditekan, kalian bisa perhatikan seperti apa respon power Supply.
Mesin normal akan menunjukkan jarum ampere akan naik bertahap lalu turun dan naik lagi secara tak beraturan (bergoyang-goyang). Kalian bisa memperhatikan LCD di ponsel apakah menyala atau tidak? Jika menyala maka urusan selesai. Namun, jika layar tetap blank, maka analisa berlanjut ke tahap yang berbeda.
Tombol On/Off | Analisa | Kesimpulan |
---|---|---|
Belum ditekan | Jarum Volt kembali ke 0 (nol) Dan Lampu LED di PSU Berubah Warna |
Jalur Korslet |
Belum ditekan | Jarum Ampere Naik sedikit Atau naik tinggi |
Komponen Korslet |
Ditekan Ponsel Mati | Jarum Ampere Tidak Bergerak Sama Sekali |
Konektor Tidak Terhubung Dengan Baik, Keypad On/Off Rusak, IC Power Bermasalah |
Ditekan Ponsel Mati | Jarum Ampere Naik 0.04A Lalu Turun sedikit |
Software |
Ditekan Ponsel Mati | Jarum Ampere Naik Tinggi Lalu Kembali ke 0 (Nol) |
Kerusakan Mengarah Ke CPU, eMMC |
Ditekan Ponsel Mati | Jarum Ampere Naik lalu Turun Tidak Stabil |
CPU dan IC Crystal |
Ditekan Ponsel Mati | Jarum Ampere Naik 0.04A Langsung Cepat turun ke 0 |
Kabel atau Jalur BSI Tidak Normal |
Ditekan Ponsel Mati | Jarum Ampere Naik 0.04A Lalu berhenti |
IC RF, IC Flash, IC RAM |
Ditekan Ponsel Hidup | Jarum Ampere Naik Normal Lalu Turun Berhenti di 0.06A Sampai 0.08A |
IC Audio |
Ditekan Ponsel Hidup | Jarum Ampere Naik Normal Lalu Turun di 0.02-0.04A dan Diam |
IC RF |
Ditekan Ponsel Hidup | Jarum Ampere Naik Normal Pada Saat Mencari Sinyal Jarum Langsung Turun |
IC PA |
Tabel diatas bisa kalian buat sebagai panduan, untuk menganalisa kerusakan pada ponsel. Namun perlu diingat, bukan ketentuan yang baku. Untuk perkembangan analisa selanjutnya akan saya buatkan di artikel yang mendatang.
Jika artikel ini menyebalkan, mari kita gaduh di komentar :)
(Obenk)