Pengertian dan Fungsi Satelit Yang Mudah Dipahami
3 min read
Satelit adalah suatu objek atau benda yang bergerak mengelilingi benda lain (bumi) dengan memanfaatkan gravitasi dan momentum (waktu).
Fungsi Satelit
Satelit membuat banyak keuntungan bagi kehidupan manusia. Setiap satelit yang diluncurkan sangat berbeda-beda fungsinya sesuai dengan apa kebutuhan satelit itu nantinya. Ada beberapa jenis satelit berdasarkan penggunaannya:
- Pengamatan Bumi; yaitu satelit yang dipakai untuk meteorologi (memantau iklim), pembuatan peta dan lainnya
- Komunikasi; yaitu satelit yang bertujuan untuk mengurus bagian telekomunikasi dan internet
- Broadcasting; untuk saluran TV dll
- Pemantauan Sinyal (SIGINT)
- Aplikasi Ilmiah, dll
Apakah Satelit itu Berat?
Sejak pertama sekali satelit diluncurkan ukurannya bisa sampai 1000 kg (1 ton). Agar lebih jelas berikut ini klasifikasinya:
- Satelit Besar: Lebih dari 1.000 kg
- Satelit Sedang: 500-1000 kg
- Satelit Kecil:
- Satelit Mini: 100-500 kg
- Mikro Satelit: 10-50 kg
- Nano Satelit: 1-10 kg
- Pico Satelit: Kurang dari 1 kg
Perbedaan Satelit dan Stasiun Luar Angkasa.
Namanya saja sudah stasiun (terminal). Objek besar ini merupakan ruang yang lebih luas dari satelit, yang didalamnya ada teleskop luar angkasa, material perbaikan, dan bahan bakar untuk keperluan satelit itu nantinya. Disinilah para astronot berkumpul melakukan tugasnya sambil makan kuaci :)
Ukuran dan Bentuk Satelit
Karena beratnya yang jauh lebih ringan dari stasiun luar angkasa, maka satelit dibuat dengan ukuran yang kecil yang disebut dengan sistem CubeSat. Sesuai namanya, bentuk satelit ini sama seperti kubus. Yang terdiri dari banyak slot seperti rak lemari khusus yang disebut Rackmount. Ukuran rak tersebut telah diatur dengan angka, seperti 1U, 2U, 3U sampai seterusnya. Dimana 1U memiliki ukuran rak 10x10x10 cm, yang beratnya 1.33 kg. Jadi semakin lebar rak dari satu satelit maka beratnya juga akan bertambah. Contoh, jika satelit yang diluncurkan adalah 5U, maka dimensinya menjadi 50x50x50 cm dengan berat 66,5 Kg.
![]() |
Image credits: allenspace |
Lalu Untuk Apa Satelit Dibentuk Seperti Rak?
Hal ini dibuat supaya penempatan komponen elektronik didalamnya lebih tersusun rapi dan efesiensi tempat. Belum lagi bahan bakar satelit itu sendiri. Loh satelit pake bahan bakar? Ya, jelas ada. Disamping itu, satelit juga didukung baterai untuk bisa bergerak, dimana proses pengisian baterai nya diambil dari sinar matahari ketika sedang mengelilingi bumi. Ibaratnya seperti sistim panel surya. Kan gak mungkin tarik kabel dari bumi ke luar angkasa hanya untuk nge-cas baterai :)
Bagaimana Proses Satelit Bisa Sampai Ke Luar Angkasa?
Disinilah penting adanya roket. Iya, roket yang sering kalian lihat di TV, bentuknya segede gaban, yang pada saat diluncurkan seperti kena bom atom. Roket inilah yang membawa satelit ke luar angkasa. Dan pada saat jarak roket dan bumi sudah sesuai, maka dimuntahkanlah satelit tadi ke posisi yang sudah ditentukan koordinatnya. Satelit itu akan tinggal diluar angkasa sampai masa pakainya habis. Lalu, apakah roket akan kembali ke bumi setelah melakukan tugasnya? Tak satupun referensi pasti yang saya temui tentang hal ini.
![]() |
Image credits: NASA |
Apakah Satelit Bisa Dikontrol?
Tentu bisa. Stasiun di bumi melakukan pelacakan dan penstabilan secara terus menerus untuk menjaga satelit tetap berada di orbit yang benar dan memastikan kinerja satelit sesuai dengan yang diharapkan. Ketika satelit mencapai akhir masa tugasnya, ia kembali ke atmosfer dan hancur dengan sendirinya.
Sudah Sampai Sejauh Mana Perkembangan Satelit?
Seiring teknologi chip/IC yang serba mini, mikro, dan nano, maka teknologi satelit pun sudah sampai pada tahap yang sama. Saat ini para peneliti sedang fokus dalam pengembangan Nano Satelit. Berdasarkan data dari laman Allen Space, satelit jenis ini memiliki banyak keuntungan dari segi harga, waktu pembuatan tanpa mengurangi fungsi dan tujuannya. Selain itu, Nano Satelit juga sangat menghemat ruang karena ukurannya yang kecil. Mereka juga mencatat bahwa untuk membuat satu Nano Satelit cukup menghabiskan waktu kira-kira 8 bulan saja.
Semoga rencana Kominfo dalam mendukung dan mengembangkan anak bangsa dalam pembuatan nano satelit segera terwujud demi Indonesia yang semakin digital. (Obenk)
Referensi:
https://idcolo.com/https://alen.space/
https://spaceplace.nasa.gov/
https://en.m.wikipedia.org/wiki/
https://flexbooks.ck12.org/