Mempertahankan idealis terkadang membuatku menangis
Sekian banyak pekikan yang membuatku meringis
Hai idealis, buatlah aku teguh...buatlah aku teguh
Bertahun-tahun aku bertahan dalam idealis
Mengabaikan semua pandangan-pandangan sinis
Tersingkir, terzolimi, oh...idealis, kokohkan pendirianku, mantapkanlah langkahku
Kemarin mataku terjaga di tengah malam
Bertanya-tanya tentang arti kelelahan
Seketika sebuah tulisan mengantarkanku kepada satu kenyataan
Wahai idealis, bangunkan tidurku, bangkitkan semangatku
Aku terperangah karena jam di dinding tak lagi berdetak
Lalu kutuliskan sebuah surat untuk sang Idealis
Apakah jam itu kehilangan akal?
Kenapa jam itu tak mampu bertahan?
Oh...idealis, jawablah tanyaku, jawablah keraguanku
Seraya menulis, kutemukan ide tentang idealis
Tapi, kenapa tanganku gementar menuliskan namamu
Aku takut nanti ditengah jalan ide itu habis
Wahai idealis, ajar tanganku, rakitlah pikiranku
Jika tulisan ini hanya sebaris
Bukan berarti aku tidak realistis
Sejenak kulihat jam dinding terus melewati garis
Oh idealis, ajarkanlah tanganku menulis
Mencoba menulis tentangmu...sang idealis